Kamis, 24 Januari 2013

Pasar Beringharjo

Ya, semua sudah mengenalnya, pasar Beringharjo menjadi sebuah bagian dari salah satu kawasan Malioboro yang sayang untuk dilewatkan. Bagaimana tidak, keberadaan pasar ini telah menjadi pusat kegiatan ekonomi selama ratusan tahun dan keberadaannya mempunyai makna filosofis. Pasar yang telah berkali-kali dipugar ini melambangkan satu tahapan kehidupan manusia yang masih berkutat dengan pemenuhan kebutuhan ekonominya. Selain itu, Beringharjo juga merupakan salah satu pilar yang dikenal dengan Catur Tunggal (terdiri dari Kraton Kasultanan, Alun-Alun Utara Kraton, Istana Kraton, dan Pasar Beringharjo).
Menurut beberapa sumber, wilayah Pasar Beringharjo pada mulanya merupakan hutan yang ditumbuhi pohon beringin. Kemudian, tidak lama setelah berdirinya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, tepatnya tahun 1758, wilayah hutan beringin ini dijadikan tempat transaksi ekonomi oleh masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. Ratusan tahun kemudian, barulah tempat transaksi ekonomi ini baru memiliki sebuah bangunan permanen. Nama ‘Beringharjo’ sendiri diberikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX, yang artinya wilayah yang semula pohon beringin (bering) diharapkan dapat memberikan kesejahteraan/kemakmuran (harjo). Kini, para wisatawan memaknai pasar ini sebagai tempat belanja yang sangat lengkap dan menarik.
Pada bagian depan sepanjang trotoar dan pada bagian belakang bangunan pasar terutama sebelah barat merupakan tempat yang tepat untuk memanjakan lidah dengan jajanan pasar tradisional. Pada lantai 1, 2 dan 3 dijual aneka produk kerajinan jogja, kebutuhan perlengkapan sehari-hari dan bermacam-macam souvenir pernikahan. Khusus untuk produk dari bambu, kayu, dan produk non logam, di lantai 3 terdapat kerajinan lampu hias dari bambu, batok kelapa, kayu dan sebagainya. Sementara bagian belakang umumnya menjual makanan yang tahan lama seperti ting-ting yang terbuat dari karamel yang dicampur kacang, kacang telor, bakpia, wajik, wingko, dan lain-lain.
Bagi wisatawan yang hendak membeli batik, Beringharjo adalah tempat terbaik karena koleksi batiknya sangat lengkap. Mulai batik yang masih berupa kain maupun sudah jadi pakaian, bahan katun hingga sutra, dan harga puluhan ribu sampai jutaan rupiah (batik tulis) juga tersedia di pasar ini. Koleksi batik kain dijumpai di kios pasar bagian barat sebelah utara. Sementara itu,  koleksi aneka pakaian batik dijumpai hampir di seluruh pasar bagian barat, khususnya lantai 1. Selain tersedia pakaian batik ,bagian barat juga menawarkan baju tradisional (surjan), blangkon, dan sarung tenun maupun motif batik. Produk lain seperti tas, sandal, mainan anak, souvenir murah khas Jogja juga tersedia.
Kemudian kita menuju bagian timur, jangan heran bila mencium aroma jejamuan. Bagian ini merupakan pusat penjualan bahan dasar jamu tradisional Jawa dan rempah-rempah. Bahan baku jamu yang dijual misalnya kunyit yang biasa dipakai untuk membuat kunyit asam dan temu lawak yang dipakai untuk membuat jamu terkenal rasanya sangat pahit. Rempah-rempah yang ditawarkan adalah jahe (diolah menjadi minuman ronde ataupun hanya dibakar, direbus dan dicampur gula batu, gula Jawa, atau gula pasir) dan kayu manis (untuk memperkaya citarasa minuman seperti wedang jahe, kopi, teh nasgitel). Pokonya komplit deh, tidak mengecewakan.
Bagi para penggemar dan kolektor barang antik, pasar ini juga tempat yang tepat untuk berburu barang antik dan kuno. Pusat penjualan barang antik khususnya terdapat di lantai 3 pasar bagian timur. Di tempat itu, anda bisa mendapati mesin ketik tua, helm buatan tahun 60-70an yang bagian depannya memiliki mika sebatas hidung, lampu gantung antik, topeng antik, dan sebagainya. Di lantai itu pula, anda dapat memburu barang bekas berkualitas bila berminat. Berbagai macam barang bekas pakai impor seperti sepatu, tas, raket, elektronik, Tv, radio, tape, salon, speaker, bahkan pakaian dijual dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga aslinya dengan kualitas yang masih baik. Khusus di tempat yang ini, para pengunjung membutuhkan kejelian dan ketelitian dalam memilih. Dan jangan lupa, kita harus pandai-pandai menawar.
Setelah menjelajahi bagian dalam pasar, kini kita coba untuk menjelajahi daerah sekitar pasar dengan penawarannya yang juga tidak kalah menarik. Kawasan pasar bagian utara yang dahulu dikenal dengan Kampung Pecinan adalah wilayah yang paling terkenal di Yogyakarta. Anda bisa mencari kaset-kaset kuno dari musisi tahun 50-an baik lokal maupun barat, yang jarang ditemui di tempat lain dengan harga yang sangat murah. Selain itu, terdapat juga kerajinan logam , kerajinan tembaga, kuningan, berupa patung Budha dalam berbagai posisi, uang logam kuno, seterika arang, klontongan sapi, petromak, lampu dinding, bros kuningan kuno dan lain-lain.
Sekarang kita menelusuri penjual minuman, meminum es cendol khas Yogyakarta adalah adalah pilihan yang tepat. Es cendol memiliki citarasa yang bersaing rasanya dengan dari es cendol Banjarnegara dan Bandung. Isinya tidak hanya cendol, tetapi juga cam cau (semacam agar-agar yang terbuat dari daun cam cau) dan cendol putih yang terbuat dari tepung beras. Pilihan minuman lain yang tersedia adalah es kelapa muda dengan sirup asli gula jawa, jamu seperti kunyit asam dan beras kencur, es the, es jeruk, es capur, rujak es krim, dll. Harga yang ditawarkan tak mahal, hanya berkisar antara Rp. 1.000,- sampai Rp. 3.000,-. Penjual angkringan juga bertebaran di sekitar pasar.
Pasar Beringharjo resmi tutup jam 5 sore, akan tetapi dinamika pedagang tidak hanya berhenti pada jam itu. Jika bagian dalam sudah tutup, bagian depan pasar masih menawarkan berbagai macam panganan khas dan kuliner menarik. Martabak dengan berbagai pilihan isinya, terang bulan yang rasanya legit bercampur coklat dan kacang, keju, serta jajanan klepon isi gula jawa, bakpao, yang lezat bisa dibeli di sore hari. Selepas maghrib hingga waktu lewat tengah malam, biasanya terdapat penjual gudeg di depan pasar sepanjang trotoar yang juga menawarkan kikil dan varian oseng-oseng. Sambil makan, para pengunjung bisa mendengarkan musik tradisional Jawa yang diputar atau bercakap dengan penjual yang biasanya menyapa dengan akrab. Kawasan lain (sepanjang malioboro) juga menawarkan wisata kuliner yang menarik, terutama setelah toko tutup, pokonya sangat lengkap.

Senin, 17 Desember 2012

Kerajinan Souvenir Jogja

Keunikan pengrajin souvenir di daerah Jogja adalah keahlian yang diperoleh secara turun temurun dan para pengrajin tradisional yang tinggal di sebuah kawasan dusun/desa tertentu. Biasanya para pengrajin souvenir  memiliki keahlian memproduksi karya kerajinan souvenir ( kerajinan souvenir jogja ) yang sejenis. Dengan banyaknya warga yang bergelut di kerajinan yang sejenis, dalam perkembangannya kawasan desa tersebut menjadi pusat atau sentra suatu produk kerajinan souvenir.
Para pembeli dan pecinta karya seni tradisional selain bisa memilih berbagai alternatif produk kerajinan souvenir yang berbeda sekaligus berwisata menikmati kondisi alam atau keunikan lain desa setempat dan juga bisa melihat proses pembuatan sebuah karya kerajinan souvenir sekaligus belajar seni kerajinan.
Kerajinan patung kayu motif batik, hiasan/patung etnik. Kerajinan patung dari kayu dengan bentuk etnik dan unik. Cocok untuk souvenir atau cindera mata, oleh-oleh khas Jogja. Motif pewarnaan dengan corak batik. Tersedia aneka pilhan motif batik yang menarik.
Souvenir pernikahan murah kerajinan hiasan kura-kura goyang. Unik, menarik untuk cindera mata. Cocok ditaruh/diletakkan di meja belajar anak, meja kantor, atau tempat lain, atau di dashboard mobil. Menarik sebagai pilihan souvenir pernikahan, hiasan meja, hiasan ruangan rumah, kerajinan cindera mata.
Model souvenir ini cukup unik. Kerajinan asbak berbentuk kura-kura dengan motif batik. Jika sedang tidak dipakai, asbak ini bisa ditutup. Properti ini multi fungsi, selain berfungsi sebagi asbak, juga bisa berfungsi sebagai hiasan semata, terutama jika sedang tidak dipakai. Cocok untuk kebutuhan di rumah atau juga untuk meja-meja cafe, meja restoran, souvenir pernikahan.
Kerajinan kotak kartu nama motif batik. Tersedia juga motif polos etnik. Cocok ditaruh di meja kantor anda. Produk ini sebenarnya multi fungsi, selain sebagai tempat menyimpan kartu nama, bisa juga untuk menaruh telpon seluler. Tersedia aneka macam motif batik (kotak kartu nama, kerajinan kayu), souvenir pernikahan murah.
Kerajinan gantungan kunci wayang. Finishing dengan melamin lack (teknik air brush). Produk ini sangat cocok untuk cindera mata/souvenir pernikahan, ulang tahun, atau even-even lain. Anda dapat memesan motif sesuai dengan kebutuhan dan selera, dengan jumlah minimum order.
Kerajinan tempat lilin. Seluruh proses pembuatan produk murni handmade. Material terdiri atas kawat stainless/chroom, batok kelapa, tali agel, dan kayu. Memberi kesan unik, cocok ditempatkan di meja makan keluarga, meja cafe/restoran, dsb. Tersedia berbagai macam model. Kami juga melayani pesanan produk dengan model khusus, bahan, atau ukuran sesuai permintaan pelanggan. Souvenir pernikahan murah.
Kerajinan adalah salah satu keunggulan daya tarik wisata yang mampu mendukung Yogyakarta sebagai kota pariwisata . berbagai sumber potensi mengangkat citra kota yogyakarta , salah satunya adalah sentra kerajinan , dengan berbagai macam kerajinan yang ada di kota yogyakarta , maka pantaslah bahwa kota yogyakarta mendapat julukan sebagai kota kerajinan.

Berbagai barang kerajinan tumbuh dengan pesat di kota yogyakarta , barang kerajinan yang mereka hasilkan ada yang di jual untuk wilayah domestik , maupun manca negara . di dukung dengan banyaknya sumber bahan baku dan keterampilan yang dimiliki , baik dari pengrajin bersekala besar maupun pengrajin dalam skala kecil , berusaha menawarkan produk terbaiknya pada konsumen , sehingga muncul persaingan antar mereka , aneka macam kerajinan yang ada di kota yogyakarta semakin tumbuh dan berkembang sesuai dengan permintaan pasar .

Seperti halnya kerajinan batik, yang sekarang ini dikembangkan bukan hanya pada media kain, melainkan pada media kayu. salah satu pusat kerajinan , khusus di bidang kerajinan batik kayu tersebut , berpusat di perusahaan wooden batik, yang beralamat jl. Bimo kurdo no.25, sapen yogyakarta . Pada mulanya perusahaan ini, membidangi produksi batik tulis kain sutera, yang berdiri tahun 1988, yang memfokuskan pada desain pakaian. batik kain sutera yang cenderung ke batik modern atau motif cina. selain motif cina ada juga yang pengembangan dari motif batik yogyakarta dengan ciri geomentris dan batik pekalongan dengan ciri non geometris . karna pemasaran batik kain ini dirasa kurang menguntungkan dan sulit untuk berkembang, maka perusahaan ini mencoba untuk beralih dari media kain kemedia kerajinan kayu. kerajinan batik kayu mulai dikembangkan pada tahun 1992 .

Beberapa produk seperti patung, topeng, vas bunga, pigura, dan beberapa peralatan makan, di disain menarik dengan menggunakan desain- desain batik. selain untuk melestarikan budaya batik, juga memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. menurut heri Suprianto selaku kepala produksi, sekarang perusahaan kerajinan ini memerlukan tenaga kerja yang banyak, untuk itu mereka membaginya menjadi beberapa lokasi cabang perusahaan.
Pemasaran hasil kerajinan batik kayu ini dengan sistem konsinansi atau menitipkan barang pada caunter-caunter di mall-mall di daerah yogyakarta , untuk pengembangan pemasaranya sudah sampai manca negara , itu terbukti dengan adanya bayer tetap yang sudah menembus pasar internasional , meliputi negara jepang , spanyol , amirika dan beberapa negara asia
Proses seni kerajinan batik kayu ini , hampir sama dengan seni membatik pada kain , yang membedakan hanya bahan bakunya . heri suprianto mengatakan untuk kerajinan batik kayu tersebut bahan bakunya di datangkan dari daerah banyumas berupa kerajinan bambu seperti produk keranjang dan tirai , untuk daerah grebak , secang magelang seperti botol dan tongkat kayu , sedangkan dari bantul produknya berupa mangkok dan barang-barang bubut dan dari wonosari patung berupa hewan-hewan . untuk proses membatik di awali dari pembuatan desain batik pada bahan bakunya .
Setelah proses desain pada bahan baku kayu , dengan menggunakan pensil kemudian menuju ke proses pembatikan , yang menggunakan bahan baku malam , dalam penggunannya malam tersebut harus dalam keadaan cair dengan cara memanaskannya dalam wajan kecil atau biasa di sebut canting di atas kompor kecil .
Untuk proses pewarnaan batik kayu ini , bahan yang digunakan adalah zat warna Naptol dan zat warna indogosol . Pada saat proses pewarnaan dengan mengunakan zat naptol tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung karena warna menjadi pudar , sebaliknya zat warna indogosol membutuhkan sinar matahari untuk menimbulkan warnanya , kemudian untuk menetapkan warnanya mengunakan larutan HCL dengan cara di celupkan , pemberian warna pada batik kayu ini tergantung pada beberapa kombinasi warna yang diinginkan .
Untuk proses selanjutnya dilakukan pengeringan dengan di jemur ditempat terbuka . kemudian dilanjutkan dalam proses pelorotan malam , yang mengunakan cairan HCL , soda kostik , TRO atau turkish red oil dan soda Abu untuk menguatkan warna . bati kayu tersebut di cuci mengunakan air tawar , sampai benar-benar bersih dari kotoran-kotoran dan larutan HCL , yang selanjutnya di jemur kering angin .

finisihing pada kerajinan batik kayu , mengunakan bahan aqua laker . sedangkan untuk bahan yang fungsional seperti mangkok , piring atau sendok mengunakan bahan khusus yang aman untuk kesehatan .
Hasil kerajinan batik kayu ini , untuk barang-barang yang memerlukan tambahan asesoris , seperti figura atau patung-patung dilengkapi dengan asesoris kaca atau cincin untuk mempercantik batik kayu tersebut . kemudian kerajinan itu dikemas dalam kardus , yang sebelumya diberi kertas rumput sebagai pelindung agar aman dari gesekan , saat pengiriman barang . Harga barang kerajinan batik kayu ini cukup berpariatif , mulai dari empat ribu rupiah sampai kisaran dua ratus ribu rupiah .
Pengembangan desain untuk kerajinan batik kayu ini , selain ada desain khusus , juga di dapat dari internet atau pemesan membawa desain sendiri . beberapa jenis model desain yang di minati oleh konsumen , untuk masyarakat indonesia biasanya menyukai desain dengan motif-motif tradisional atau desain yang teratur , sedangkan konsumen asing lebih menyukai desain modern , dengan motif-motif abstrak atau tidak teratur . selain pengembangan desain motif , mereka juga menambah desain barang .
Melalui pengalaman dan ketekunannya dalam menciptakan suatu karya , maka hasil yang kita peroleh , akan terwujud . dengan memproduksi barang-barang kerajinan , serta berusaha untuk tetap menjaga kualitasnya , maka kerajinan batik kayu tersebut kini telah beredar kemana-mana . Bahkan hasil kerajinan yang mereka buat , sudah sampai kemanca-negara .

Souvenir pernikahan Yogyakarta murah bisa anda temukan di pasar Bring Harjo. Selain di Bring Harjo, ternyata pusatnya souvenir pernikahan murah ada di daerah Bantul, tepatnya di Kasongan. Berbagai pernak pernik souvenir ada disana. Dari yang keramik, kayu, batik dan yang lain-lain, pokoknya lengkap banget. Harganya sangat kompetitif banget, karena memang disitu adalah sumbernya souvenir pernikahan dan sumbernya pengrajin yang kreatif2. Malahan beberapa pengrajin banyak yang sudah sukses dengan mengirim souvenir secara rutin ke luar negeri.
Jika kita jalan-jalan ke Yogjakarta, dan mau beli oleh2 souvenir pernikahan, saya sarankan jangan beli di Malioboro. Tapi masuk ke pasar Bring Harjo. Masuk kedalam ke arah selatan. Jika belanja di Malioboro, pintarlah menawar, mungkin bisa sampai 80% dari harga yang ditawarkan penjual.
Sedikit repot lagi, atau mau belanja banyak sekalian jalan jalan, ada baiknya seperti yang saya sarankan tadi, yaitu coba ke arah selatan dari perempatan Bantul sekitar 20-30KM, atau tanya saja daerah Kasongan. Pasti semua orang sudah tahu daerah itu. Pusatnya souvenir di Yogjakarta, dan tentunya harganya sangat bersaing dan variatif. Dari budget yang receh, sampai yang harganya agak lumayan. Selamat berburu souvenir pernikahan Yogyakarta.
 
JOGJA—Kedutaan Besar Indonesia di Den Haag Belanda menawari Pemkot Jogja untuk mengirimkan perwakilan unit usaha dalam Pasar ajang Malam Indonesia 2013, di Belanda 23-25 Maret tahun depan.

Tawaran itu disampaikan langsung Duta Besar Indosesia untuk Belanda, Retno Lestari Priansari Marsudi kepada Walikota Jogja di Balaikota, Senin (14/5). Pameran tersebut merupakan inisiatif Kedutaan Besar Indonesia di Den Haag Belanda.

Retno menilai, Jogja memiliki potensi besar untuk ditampilkan seperti kerajinan batik, aksesoris perak dan tembaga kuningan, dan kerajinan lain yang disesuaikan dengan pasar Belanda. “Fokusnya untuk mendorong tiga aspek, perdagangan, pariwisata dan investasi,” ujarnya.

Walikota Jogja, Haryadi Suyuti kepada wartawan mengatakan, tawaran kepada Pemkot baru kali ini diterima sejak penyelenggaraan tiga tahun terakhir.

“Undangan untuk 2013 nanti, Pemkot masih bisa menganggarkan lebih awal agar bisa berangkat berpatisipasi,” katanya.

Menurutnya, tawaran keikutsertaan dalam Pasar Malam Indonesia menjadi kesempatan Jogja berpromosi terutama kerajinan khas dan kuliner. (ali)
 “Packaging adalah sesuatu yang penting, dia bisa menjadi salesman yang tanpa bicara, dan dialah yang berperan bagi seorang konsumen untuk menentukan pilihannya dalam membeli suatu produk” steven sonsino Tempo dulu kerajinan adalah sesuatu yang bernilai sakral, fungsional, milik kolektif, sedang di masa sekarang kerajinan sudah bergeser menjadi sesuatu yang bernilai konsumtif, ekonomis dan individualis. Saat ini di era global produk kerajinan banyak dikembangkan dan direkayasa untuk kebutuhan ekonomi, pariwisata dan industri.

Dekranas Kota Yogyakarta, sesuai fungsinya sebagai pembina dan wadah kegiatan pengembangan kegiatan bidang kerajinan menyelenggarakan ’Pelatihan Produk, Packaging dan Display Kerajinan’ di Gedung PKK Kota Yogyakarta, Rabu (28/11). Pelatihan diikuti 50-an pengrajin anggota Dekranas di Kota Yogyakarta, dengan menghadirkan narasumber Drs. R.Kuncoro Wulan Dewojati,S.Sn, konsultan dan pemerhati desain grafis serta produk kerajinan.
Hj. Dyah Suminar Ketua Dekranas Kota Yogyakarta mengatakan,  Jogja dan kerajinan tidak akan pernah bisa dipisahkan. Sektor kerajinan merupakan dampak ikutan dari lokomotif perekonomian Yogyakarta yaitu pendidikan dan pariwisata. Terbukti inovasi dan kreatifitas dari para pengrajin Kota Yogyakarta tidak pernah berhenti.
Membanjirnya produk Cina dengan harga yang murah merupakan tantangan tersendiri bagi pengrajin. Menghadapi hal itu, lanjut Ibu Dyah, ke depan kerajinan Jogja harus bernuansa dan berkarakter Jogja. Dengan begitu produk Jogja punya bargaining position di Jogja.
”Produk kerajinan Jogja harus punya karakter khusus, sehingga tidak akan ditemui dimana-mana. Packaging dan Display sebagai bagian dari kreatifitas dan inovasi harus dibuat dengan tema yang bisa menjawab kebutuhan saat ini,” lanjutnya.
Sementara itu Drs. R.Kuncoro Wulan Dewojati,S.Sn, mengatakan,”Packaging tidak semata-mata hanya masalah bungkus-membungkus atau mengemas suatu produk saja, melainkan sudah sampai pada seni ’menjual’ produk itu sendiri. Kemasan menjadi bagian penting dalam proses penjualan, sehingga menjadi suatu tantangan untuk menciptakan sebuah kemasan yang efektif dan efisien yang didukung oleh desain yang menarik sehingga dapat meningkatkan penjualan produk”.
Tak kalah penting, menurut Kuncoro, Produk kerajinan juga perlu Display yang menarik sebagai upaya penataan suatu barang / produk agar mudah dilihat, mudah diidentifikasi, artistik, mudah dijangkau, dan mempunyai daya tarik pandang.
 YOGYAKARTA menjadi salah satu destinasi budaya yang menawarkan banyak kerajinan tangan. Bila ingin mencari buah tangan berupa kerajinan, beberapa desa wisata di Yogyakarta menawarkan yang terbaik. Wisata ke Yogyakarta tidak lengkap rasanya bila belum membawa buah tangan berupa hasil kerajinan para seniman lokal. Selain kental nilai budaya, kerajinan yang ditawarkan juga akan mampu mengingatkan Anda pada kecantikan Kota Gudeg ini.

Berikut lima sentra kerajinan di Yogyakarta, seperti diulas dalam buku Pariwisata Nusantara 2011 dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia (kini Kementeraian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), di antaranya:
Kerajinan batik kayu
Biasanya, orang membatik di atas kain. Namun, para pengrajin di Dusun Krebet, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, menggunakan media kayu dalam membatik. Dusun Krebet sebenarnya merupakan kawasan tandus. Namun, kreativitas warganya membuat dusun ini ditetapkan menjadi salah satu desa wisata di Kabupaten Bantul. Di tempat ini, topeng kayu, miniatur binatang, dan pernak-pernik lainnya dihias dengan motif-motif batik. Hasil kerajinan batik kayu ini telah menembus pasar mancanegara, yaitu Asia, Eropa, dan Timur Tengah.
Keistimewaannya, jika Anda berkunjung ke desa ini, Anda pun dapat belajar membatik di media wayang kayu. Tentu, sensasi yang dirasakan berbeda dengan membatik di atas kain. Anda juga dapat memelajari berbagai jenis batik sambil belajar membatik di media kayu.

Sentra batik Giriloyo
Dusun Giriloyo merupakan sentra kerajinan dan produksi batik tulis yang ada di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Di kawasan ini, terdapat sekira 800 pembatik yang terbagi ke dalam berbagai kelompok. Para pembatik di Giriloyo terhimpun dalam organisasi Paguyuban Batik Tulis Giriloyo. Di dusun ini, Anda dapat mengetahui dan memelajari seluk beluk pembuatan batik tulis. Selain sebagai sentra batik warga Giriloyo pernah mengukir prestasi dengan menciptakan batik terpanjang di Indonesia, yaitu dengan kain sepanjang 1,2 kilometer. Prestasi warga Giriloyo ini tercatat dalam Museum Rekor Indonesia.
Pembatik Giriloyo tetap bertahan dengan motif-motif tradisional atau klasik yang memiliki nilai filosofis dan makna tersendiri di tengah gencarnya motif batik modern.

Kerajinan batik Kotagede
Sejak dahulu, Kotagede terkenal dengan kerajinan peraknya yang sangat indah. Toko-toko kerajinan perak ini berjajar sepanjang Jalan Kemasan hingga jalan Tegalgendu.
Hasil kerajinan peraknya pun sudah berkembang dan lebih variatif, tidak sebatas pada perhiasan. Kini, telah ada hiasan dinding, berbagai suvenir, miniatur Candi Borobudur, Prambanan, hingga peralatan makan yang terbuat dari perak. Kerajinan perak Kotagede terkenal halus dan indah.

Sentra kerajinan keris Imogiri
Sentra kerajinan keris di Imogiri letaknya di Dusun Banyusumurup, Giri Rejo, Bantul. Kerajinan keris di daerah ini terutama memproduksi keris aksesori, baik keris untuk pengantin, kesenian, juga keris untuk hiasan rumah. Kerajinan keris di desa ini sudah berkembang dengan pesat hingga dijadikan desa wisata kerajinan keris. Di desa ini, Anda dapat menikmati keindahan panoramanya juga kemudahan fasilitas lainnya. Jarak Yogyakarta-Imogiri sekira 45 menit perjalanan menggunakan kendaraan umum atau pribadi.

Sentra kerajinan wayang kulit
Desa Wisata Gendeng (sebelah selatan Yogyakarta) merupakan sentra pengrajin wayang kulit. Paling tidak, saat ini terdapat 10 pengrajin. Wayang kulit di sini terbuat dari kulit kambing dan kerbau pilihan. Pembuatan wayang ternyata sangatlah rumit. Di sini, Anda akan menemukan tenaga-tenaga terampil dan terasah dalam pembuatan wayang kulit. Ada sekitar 50 pengrajin yang aktif dalam bidang tatah sungging kulit yang terkumpul di hampir 10 sanggar. Selain untuk hiasan dinding, ternyata kerajinan wayang kulit juga bisa untuk kap lampu, kipas, souvenir pernikahan, gantungan kunci, bahkan pembatas buku.

Keunikan pengrajin souvenir di daerah Jogja adalah keahlian yang diperoleh secara turun temurun dan para pengrajin tradisional yang tinggal di sebuah kawasan dusun/desa tertentu. Biasanya para pengrajin souvenir  memiliki keahlian memproduksi karya kerajinan souvenir ( kerajinan souvenir jogja ) yang sejenis. Dengan banyaknya warga yang bergelut di kerajinan yang sejenis, dalam perkembangannya kawasan desa tersebut menjadi pusat atau sentra suatu produk kerajinan souvenir.

Para pembeli dan pecinta karya seni tradisional selain bisa memilih berbagai alternatif produk kerajinan souvenir yang berbeda sekaligus berwisata menikmati kondisi alam atau keunikan lain desa setempat dan juga bisa melihat proses pembuatan sebuah karya kerajinan souvenir sekaligus belajar seni kerajinan.

Kawasan Malioboro tentu sudah tidak asing lagi bagi wisatawan yang pernah berkunjung ke Jogja. Malioboro merupakan nama salah satu jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari StasiunTugu Yogyakarta sampai ke perempatan Kantor Pos Besar (dulu perempatan air mancur). Tempat ini (khususnya kawasan kaki lima) wajib dikunjungi jika anda berkunjung ke Jogja.

Para pedagang kaki lima Malioboro menawarkan berbagai produk kerajinan dan souvenir yang menarik sebagai oleh-oleh khas asal Jogja. Aneka produk yang ditawarkan antara lain:
Miniatur becak, kerajinan replika dari kendaraan angkutan becak dengan ukuran yang mini (kurang lebih 25 cm). Terbuat dari logam, di cat seperti layaknya becak sungguhan (salah satu produk khas souvenir Jogja)
Miniatur sepeda ontel, replika sepeda kumbang (masyarakat Jogja lazim menyebutnya dengan “pit Jawa”) yang juga terbuat dari besi yang dicor per bagian lalu dirakit satu persatu seperti halnya merakit sepeda sungguhan. Ukuran panjangnya kurang lebih 25-30 cm.
Souvenir pernikahan, banyak sekali model yang ditawarkan, mulai dari gantungan kunci wayang, Hobo Kraton, tempat lilin, tempat pensil, tempat tisu, asbak, hiasan dinding, hiasan meja, aksesoris homedecor, dan sebagainya. Harga yang ditawarkan cukup murah dan terjangkau (souvenir murah).
Kerajinan wayang kulit. Kulit yang dipakai dalam pembuatan produk ini adalah kulit kambing, sapi, ataupun kulit kerbau. Pewarnaan wayang dengan dicat menggunakan cat khusus (di Jogja disebut “nyungging). Ukuran wayang kulit pun bervariasi, dari ukuran satandar, medium, sampai dengan yang mini (miniatur wayang).
Kerajinan topeng, menggunakan material kayu yang diukir lalu dicat atau pun di batik. Topeng batik merupakan model baru karena proses membatik sama dengan teknik membatik pada media kain, demikian pula dengan bahan pewarna yang digunakan.
Lampu hias, pilihannya cukup banyak, dari harga yang murah sampai yang agak mahal. Bahan yang dipakai juga bermacam-macam, kayu, logam, kain, kertas, bambu, dll.

Selain kawasan pertokoan dan kaki lima, di sekitar Malioboro juga terdapat obyek bersejarah antara lain Stasiun kereta api Tugu Yogyakarta, Istana Negara Yogyakarta (Gedung Agung), Pasar Beringharjo, Benteng peninggalan Belanda (Vredeburg), Monumen Serangan Oemoem 1 Maret, dan gedung Kantor Pos Besar.